Arab Saudi dan produsen BlackBerry sepakat mengenai akses data pengguna telepon seluler tersebut. Dengan kesepakatan tersebut, larangan terhadap layanan BlackBerry di Arab Saudi batal diterapkan.
Research In Motion akhirnya mau menempatkan server di Arab Saudi. Sebelumnya hak seperti itu adalah hak yang cuma diberikan kepada Amerika Serikat. Selanjutnya, pemerintah Arab Saudi bisa memonitor pesan-pesan para pengguna BlackBerry sehingga menepis kekhawatiran pengguna layanan BlackBerry menggunakannya untuk tujuan kriminal.
Kesepakatan itu bisa memicu dampak yang luas untuk negara-negara lain termasuk India dan Uni Emirat Arab yang sudah mengutarakan kegundahan mereka terkait penanganan data dari produsen BlackBerry, Research in Motion.
Pejabat regulator dari Arab Saudi yang ingin namanya dirahasiakan karena dia tidak diberi wewenang untuk mendiskusikan masalah ini mengatakan saat ini pihaknya tengah menguji bagaimana memasang server BlackBerry di Arab Saudi.
Menteri Perdagangan Internasional Kanada Peter Van Loan pada Jumat mengatakan pejabat Kanada tengah berunding dengan Research in Motion yang berasal dari Kanada dengan pemerintah Arab Saudi untuk menghindari larangan diterapkan di Arab Saudi.
Research in Motion sendiri enggan mengomentari perundingan tersebut.
Arab Saudi merupakan salah satu dari negara yang mengkhawatirkan layanan BlackBerry bisa mengancam keamanan mereka karena informasi yang dikirim dari telepon tersebut terkirim melalui komputer di luar Arab Saudi sehingga pemerintah lokal tidak bisa memantaunya.
Akan tetapi, Arab Saudi dan negara-negara lain yang mempertimbangkan larangan terhadap layanan BlackBerry dikritik karena dinilai hanya berambisi mengekang kebebasan berekspresi. Berbagai kritikus menilai tujuan Arab Saudi melarang layanan BlackBerry semata-mata hanya untuk memperkuat control terhadap media.
Kabar gembira bagi penggemar blackberry 'coz denger2 di indonesia produsen BlackBerry melakukan lanhkah yang serupa!!!
Uhh leganya, kalo geto nabung lagi ah biar bisa beli blackberry<