Disebuah rumah yang tidak terlalu bagus tinggalah sepasang suami istri dan seorang anak yang masih lucu-lucunya. Dengan bangga sepasang suami istri tadi bergantian menggendong sang anak dengan wajah yang gembira, mereka bergantian menyuapi sang anak saat sang anak menangis dengan suara khas tangisan bayi karena lapar, begitu juga pada saat sang anak ngompol di tempat tidur, mereka berdua dengan sabar mengganti popok, baju dan sprei walaupun kondisi sudah larut malam, akan tetapi mereka melakukannya dengan senang dan gembira.
Pada saat mereka menimang-nimang sang anak tersebut telintas sepercik harapan bahwa sang anak ini nanti akan menjadi tumpuan hidup mereka pada saat mereka tua, mereka punya satu harapan yang kuat bahwa anak nya nanti akan bisa menjadi anak yang baik dan berhasil dalam hidupnya dan bisa mangayomi dan merawat mereka di usia senjanya.
Bertahun-tahun telah berlalu, sang anak sudah beranjak dewasa, sang anak sudah melewati masa TK, SD, SMP dan SMP, serta Perguruan tinggi. Selama bertahun-tahun pendidikan yang telah dilalui sang anak tadi, tanpa sedikit pun sang anak tahu biaya yang dikeluarkan sekian tahun untuk pendikannya, demi anak tercintanya orang tua tadi rela hanya makan sekedarnya, berpakain seadanya demi biaya sekolah sang anak, demi anaknya tidak kelaparan di rantau orang, demi anaknya yang menjadi harapan dan tumpuan hidup di usia senjanya.
Sang anak akhirnnya bekerja di suatu perusahaan manjadi seorang karyawan, akan tetapi dengan penghasilan pas-pasan penghasilannya hanya masih cukup untuk keperluan hidupnya sendiri untuk makan, biaya kontrak, handphone dan sebagainya sehingga belum bisa untuk membatu kedua orang tuanya tadi.
Akhirnya sang anak menikah, dengan tetap bekerja di perusahaan tersebut sang anak makin merasa penghasilannya kurang bisa mencukupi, melihat kondisi sang anak orang tuanya terkadang masih mengirimi bantuan untuk menopang di kehidupan keluarga sang anak, dan kondisi itu berjalan cukup lama bertahun-tahun bahkan.
Pulang kerja suatu malam sang anak merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia merenungkan perjalanan hidupnya bertahun-tahun selama ini, dia ingat dan sadar bahwa pada saat ia kecil kedua orang tuanya mempunyai harapan yang besar kepada dirinya, akan tetapi dengan kondisi jaman sekarang ini yang mana harga seorang sarjana hanya layaknya kacang goreng, sang anak merasa berdosa dengan kondisinya yang sekarang dia belum bisa berbuat apa-apa untuk kedua orang tuanya, dia hanya sekedar mampu saja mengatakan saya cinta ayah, saya cinta ibu hanya itu saja tapi tanpa bisa berbuat dan membatu secara real kepada kedua orang tua nya yang sudah semakin tua.
Lama sekali sang anak merenungkan kehidupannya di malam itu, akhirnya sang anak tersentak dan dia mulai mengingat sesuatu yang sudah lama ia lupakan yaitu sebuah buku impiannya, sang anak mulai mencari-mencari keberadaan buku impiannya, menemukan dan mulai dibersihkan dari debu-debu karena sudah sekian lamanya tidak pernah dibuka kembali.
Pelan-pelan sang anak akhirnya membuka dengan perlahan, dengan menetes kan air mata sang anak membuka lembar-demi lembar buku impian yang pernah ia buat beberapa tahun lalu, semakin lama tangisnya semakin keras dan tidak bisa menahan tetes deras air matanya yang mengalir, ketika dia menemukan lembar yang terdapat gambar kedua orang tuanya dengan ganbar rumah, mobil dan ka’bah. Ternyata sang anak pernah mempunyai impian untuk bisa membelikan kedua orang tuanya rumah, mobil, dan menaikkan haji kedua orang tuanya, dan sejak itulah bangkitlah kembali semangat hidupnya, semangat perjuanganya untuk berjuang mewujudkan itu semua, sang anak dengan masih penuh air mata mengatakan
“ SAYA HARUS MULAI SEKARANG, SAYA TIDAK BOLEH MENYERAH DENGAN KONDISI SAYA SEKARANG, SAYA YAKIN SAYA BISA BERUBAH, SAYA TIDAK BOLEH HANYA SEKEDAR MENGELUH, AYAH IBU DO’A KAN SAYA , SAYA TIDAK BOLEH GENGSI KARENA GENGSI TIDAK BISA MEMBUAT IMPIAN SAYA TERWUJUD, SAYA PASTI BISA “ Akhirnyapun sang anak sampai saat ini terus dan terus berjuang untuk mewujudkan impiannya satu demi satu tapi pasti
Selamat berjuang sang anak !!! sukses untuk mu