Sabtu dinihari waktu setempat (13/08/2011) para pelajar salah satu SMA tersohor di Jakarta, yakni SMA 28 mengadakan sebuah acara bertemakan Ramadhan, Sahur On The Road.
Acara itu diikuti oleh kurang lebih 180 orang, mulai dari alumni hingga angkatan 2012, meliputi kendaraan roda dua dan roda empat.
Kronologi
Gimana sih kronologi peristiwa kecelakaan itu? Oke, gue akan menjelaskannya melalui flowchart dibawah ini, please, analyze by yourself to get into rest of this article. Thanks!
Tambahan
Keterangan sementara dari Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polres Jaksel AKP Sigit Purwanto, kecelakaan terjadi ketika Toyota Yaris B 1271 CB yang dikemudikan Hadi Wibowo (16) beserta empat penumpangnya, termasuk Aisah dan Astrid melaju kencang sekitar pukul 04.45 WIB dari arah Mampang ke arah Pasar Minggu.
Mobil yang diduga melesat di atas kecepatan 100 km/jam oleng dan menabrak separator busway, kemudian oleng lagi dan menabrak pohon di depan Wisma Perkasa, Jalan Raya Warung Buncit, Jakarta Selatan.
So… WHAT??!!!
Dua siswi, Aisah (16) dan Astrid (16) tewas akibat kecelakaan usai kegiatan yang merupakan acara tahunan rutin pelajar SMA 28 Jakarta itu, Sahur On The Road.
Well, mungkin lo gak bakal heran denger pelajar yang kebut-kebutan dijalan. To be honest… jaman sekarang emang udah banyak kok, keliatan dimana mana pula!
Tapi di kasus ini, bedanya, pelajar-pelajar itu mungkin terlalu bodoh untuk menjadikan salah satu jalan raya Jekardah menjadi arena “pengambilan gambar” Fast 5. Akhirnya.. yaa.. two beautiful womans died by ONE big ego of man. Too bad… Too bad.
Apalagiiii, salah satu dari mereka, Hadi Wibowo (16) dengan sadar membawa serta empat siswi untuk ngebut-ngebutan di daerah Pejaten Village. Beh… Mungkin niat awalnya sekalian pamer kemampuan.. eeh akhirnya.. Too bad…
Tweet-o-pedia
Let me show you some tweets by one of the victims:
Coba bandingin kedua tweet diatas menurut dua tweet diatas, tweet pertama pada pukul 04.27 dan tweet selanjutnya 04.43.
Berdasarkan dua tweet tersebut bisa dirumuskan, adegan itu dibagi dalam 2 take, take pertama yang berlangsung selama 16 menit adalah untuk warming up, dan yang kedua adalah fase blowing up. Too bad… Too bad.
An Old Opinion vs Today Facts
Ada opini lama menyebutkan kalau anak SMA dan STM (SMK) itu jauh berbeda, it’s because Old People menobatkan anak-anak STM sebagai komunitas yang penuh dengan hal keji, tawuran, smoke, narcotics, dan lainnya.
It all ends here, 2011.
Tahun segini masih percaya omongan orang-orang kolot?? Jadi aja orang kolot sekalian.
Sekarang tuh SMA – SMK sama, ada juga yang tawuran, smoke, narkotika, fee sex, and some other bad stuffs. Cuma faktor pribadi yang membedakannya. Anak SMA lebih suka kegiatan Indoor dibanding anak SMK yang lebih suka terjun langsung ke lapangan.
HEYY!! What the &*^# are you talking about, tur!?
Oke. Calm down. Maksud gue, gini, pikir.
Saat ini STM sudah di redesign menjadi SMK – all in one better place and better system.
Mulai dari sistem pembelajaran – SMA cuma menerapkan education-focused, sedangkan SMK? practice-focused. Apalagi jaman sekarang SMK mulai memperketat pendidikan sikap.
Yaa… sama seperti Steve Jobs bilang: It changes everything.
Sssh. Bagian yang satu ini emang bakal nimbulin kontroversi, so, just analyze what im said about. Terima ngasih
Penutup
Gue, melalui artikel ini mau membuka otak dan pemikiran lo semua berdasarkan fakta yang ada, dan mulai membuka diri kepada kehidupan yang sesungguhnya—kehidupan berdasarkan fakta dan tindakan—serta menyampaikan salam damai dan cinta dari seorang pelajar SMK. One love
RIP, Rhyme In Peace.
sumber: UniqPost