alkisah, seorang ayah
baru membeli sebuah mobil yang sangat mewah. Ia benar-benar menyukai
mobil barunya itu. Dia bisa berlama-lama duduk sambil minum kopi di
teras rumah sambil melihat mobil barunya.
Anaknya yang
berusia 6 tahun itu sangat aktif dan cerdas dan sangat menyayangi
ayahnya. Suatu waktu, dia ingin menyatakan perasaan sayangnya kepada
ayah. Kebetulan anak ini sedang belajar menulis. Si ana mencoba menulis
pesan di kertas dan menaruhnya di atas meja. Namun sang ayah tidak
terlalu memperhatikannya.
Anak itu punya ide, ia berniat
menulis pesan yang ingin disampaikan dengan cara menuliskannya di badan
mobil itu. Dengan bangga ia menuliskan sebuah pesan yang berbunyi "Aku
sayang ayah".
sore hari, dia menunggu ayahnya pulang.
Berharap ayahnya langsung memeluknya begitu dia membaca pesan tersebut.
Dalam angan-angannya, si anak membayangkan ayahnya berkata : Nak, luar biasa! kamu sudah pandai menulis! si
anak mulai membayangkan ayahnya mengangkatnya dan menggendonggnya
tinggi-tinggi. Setelah menunggu lama, sang ayah pun pulang, ia selalu
menggunakan mobil lamanya untuk bekerja. Begitu menengik mobil barunya,
ia melihat coretan-coretan pada mobilnya. Hanya bentuk tidak keruan
berupa goresan-goresa yang ia lihat.
hatinya geram,
dipanggil anaknya dan dimintanya untuk menaruh jari tangganya di atas
meja. Tanpa ragu-ragu, jari tangan anak itu dipukul keras dengan kayu.
Anaknya sangat terguncang, ia menangis keras sepanjang malam. Ibunya
hanya bisa memeluk anak itu sampai mereka berdua tidur karena lelah.
Esok
harinya, si anak panas dan tidak masuk sekolah. si ayah berfikir, pasti
anaknya demam karena kurang tidur. ia pergi keluar kota karena ada
keperluan bisnis. Esok harinya, si anak masih panas, ia sering memegangi
jarinya karena sakit. Akan tetapi ia menyembunyikan rasa sakit itu dari
kedua orangtuanya.
Lima hari kemudian, demamnya masih
tinggi dan badannya menggigil. Ibunya membawanya ke dokter. Ternyata,
luka pada tangannya belum sembuh, bahakan terjadi infeksi. hari demi
hari sakit itu belum juga sembuh. Dokter menyatakan infeksinya sudah
parah dan terlambat ditangani. Akhirnyam jari tangannya harus diamputasi
karena sudah tidak dapat tertolong lagi.
mendengar kabar
tersebut, ayahnya segera pulang. Ketika bertemu dengan anaknya, ia
langsung menangis dan meminta maaf. Ia sadar karena tidak dapat
mengendalikan amarahnya pada putranya, kejadia buruk ini terjadi.si anak
tetap membisu, sampai akhirnya ia bersuara :"Aku juga minta
maaf, ayah, sebab karena ulahku mobil ayah harus di cat lagi. Tapi,
apakah ayah bisa mengembalikan jari-jariku ?"