Isnan Nugrah Lastiko Head Administrator
Biography : DotA is my Life Status : I Lve Forum Community 52 Mood : Jumlah posting : 369 Gold : 999904461 Reputasi : 9 Birthday : 09.04.92 Join date : 08.06.10 Lokasi : LimaDua.Nice-Forum.com
Job/Hobbies : Bermain GameOnline - DotA
Humor : Beli 1 gratis 3 Browser : Pesan : Undang dan ajak teman-teman Anda untuk bergabung bersama
• Forum Community 52 •
| Subyek: [Tips] 5 Persiapan Mahasiswa Baru Sebelum Kuliah di Luar Kota Wed 4 Aug 2010 - 15:11 | |
| | Foto: id.88db.com |
SENANGNYA menjadi anak kuliahan. Apalagi jika berhasil masuk perguruan tinggi negeri. Artinya slogan pinter sudah men-tato di jidat sendiri. Tanpa bermaksud mengeneralisasi, tapi masuk PTN memiliki kebanggaan tersendiri. Bagaimana ndak? Kita bisa masuk di antara sekian ribu peminat dengan tes tertulis. Dan tahukah apa yang lebih senang dari ini? Ya, Kehidupan sebagai anak rantau di kota orang. Masuk PTN atau tidak, tapi keluar dari rumah dan nge-kos memang menjadi hal yang mengasyikan terutama untuk (mantan) remaja pemberontak kayak saya. - 1. Cari Kosan:
Sebelum berangkat untuk registrasi ulang, sebaiknya sudah jauh-jauh hari kita menentukan tempat yang akan ditinggali. Ya, berkos. Dulu saya telat mencari kos gara-gara datang seminggu sebelum semester baru dimulai. Artinya serba dadakan, kan? Yang ada, setelah registrasi ulang yang memakan banyak waktu itu saya kelimpungan cari kosan sampai akhirnya mendapatkan kos yang seadanya dan sedapatnya. Berangkat dari cerita saya, sebaiknya kawan lebih memerhatikan hal ini. Ingat lho, tempat yang nyaman adalah media yang penting dalam belajar.
Jangan lupa pula memilih kosan yang aman. Cari pemilik rumah yang peduli pada anak kosnya. Sebab pemilik kos itu seperti ibu atau bapak kedua bagi kita. Lebih baik cari kos yang tidak uniseks. Carilah kosan yang diisi oleh jenis kelamin yang sama. Maksudnya kalau kamu cowok yang ke kosan khusus cowok. Kalau cewek ke kosan khusus cewek. Kalau saya dulu kos di tempat bebegig (penghuni dari jenis kelamin manapun, latar manapun, diterima sang pemilik kos). Dan itu memang bukan masalah.
- 2. Keliling-keliling Kampus Baru:
Kenali kampusmu, jelajahi setiap area, perhatikan gedung-gedung (kalau perlu perhatikan setiap kotak ubin di koridor. :p). Ini berguna agar kita ndak kelimpungan saat mencari kelas untuk jadwal kuliah tertentu. Seperti nasib saya dulu, saya harus berkeliling kampus bagai atlet kena doping hanya untuk mencari kelas yang ternyata tak jauh dari pintu gerbang. Beruntung bagi maba (mahasiswa baru) yang sudah punya gedung fakultas sendiri (di tengah areal kampus yang luas). Namun tidak bagi saya saat itu, angkatan saya harus ke sana kemari untuk mencari kelas. Untuk yang punya gedung sendiri juga jangan takabur. Salah masuk kelas bisa membuat merah muka, kan? Makanya, kenalilah sebelum dimasuki. Hihi, istilah yang aneh..
- 3. Bawa Perlengkapan:
Kawan saya membawa banyak benda gadget dan elektronik super mewah ke dalam kosannya. Saya pun terheran, dia itu mau belajar atau mau liburan, sih? Tapi itu hak setiap personal. Maksud saya, jika niat kita murni untuk menggali ilmu, bawa perlengkapan yang bijak. Komputer atau laptop, mesin printer, rice cooker, dispenser, kasur (tentunya), tikar (untuk kalangan jelata. Haha. Becanda). Ini penting dan sebagai upaya penghematan. Asal tahu saja tukang foto kopi, rental warnet, rental komputer, menjamur di sekitar areal perkuliahan atau pemukiman padat mahasiswa.
- 4. Jadwal Pulang:
Jauh dari keluarga berarti bebas dari pengawasan. Tahukah jika dibalik kebanggaan yang dirasakan orang tua kita, mereka juga merasa khawatir dan kehilangan? Ya, begitu sedih memang saat meninggalkan ibu tercinta atau keponakan yang lucu. Di awal-awal merantau, pasti kalian lebih sering pulang ke rumah. Namun lihat di bulan-bulan selanjutnya, setelah terbiasa beradaptasi ditambah tugas-tugas perkuliahan yang menumpuk, kalian mungkin tak akan sesering dulu pulang ke rumah. Mungkin tiga bulan sekali, bahkan seorang teman pernah sampai enam bulan tidak pulang. Saya pun pernah, rekornya barangkali empat bulan. Jadi sangat perlu sekali menengok keluarga dan orang tua. Sehari pun tak apa. Cukup menunjukkan kalau kita baik-baik saja, itu akan membuat mereka cukup tahu dan tenang.
- 5. Benteng Diri:
Ini yang paling penting Kalau kawan punya landasan Agama atau keyakinan yang kuat, tentulah kehidupan seks bebas akan jauh dari ruang lingkup kita. Asal tahu saja (dan ini sudah menjadi rahasia umum), kalau kehidupan anak kos (mahasiswa) rentan seks bebas. Maka dari itu saya menyarankan untuk berkos di tempat segender dan pengawasan pemilik kos yang ketat. Ini untuk menjaga kita dari hal-hal yang tak diinginkan. Terlebih bagi kawan yang baru lulus sekolah, pasti masih ada sifat-sifat kelabilan di sana. Tapi percaya deh, selama kita memegang teguh kepercayaan kita, tentulah hal-hal yang destruktif (merusak) dan negatif itu tak akan pernah kita cicipi. Kue kali, dicicipi...
sumber: url
yang mau menambahkan silahkan |
|